Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Lelogama dan Sederet Kesempurnaan.

Gambar
Hari itu masih terrekam dengan jelas dalam batok kepala, tepatnya hari Sabtu, 25 Juli 2020 sekira pukul 06.30 WITA saya bersama dengan dua orang anak muda lainnya sebut saja nama mereka adalah Tian dan Ano dan satu orang juru pandu sebagai tuan tanah yang biasa saya dan beberapa anak muda menyapa beliau dengan sapaan Jabal Taimnanu bergegas berangkat meninggalkan Kota Kupang menuju salah satu kecamatan di bagian selatan Kabupaten Kupang yang lazim disebut Kecamatan Amfoang Selatan.  Perjalanan menuju Kecamatan Amfoang Selatan ini memang memerlukan waktu tempuh yang cukup lama, kala itu kami memerlukan waktu kurang lebih 3 jam untuk menyusuri setapak demi setapak jalan kota dan kabupaten. Kelok dan gelombangnya jalanan yang kami lalui, memaksa kami untuk sedikit mengurangi kecepatan laju kendaraan. Dalam perbincangan ringan antara saya dengan sang juru pandu tentang kondisi infrastruktur jalan menuju Amfoang tepatnya menuju Lelogama, ternyata sejak Indonesia merdeka baru di tahun 2...

Mengenang Lalu Menggenang

Gambar
Barangkali kita perlu menoleh kebelakang, Memotret kembali setiap kenang, Lalu menulis naskah diatas karang. Ia..itu pekerjaan mengenang dan wajar jika kau menolak. Tapi, bukankah kita perlu menengok? Adakalanya suara liar dibibir batas kenang lebih jujur ketimbang suara manis diatas ranjang. Terasa menyakitkan, terasa membosankan dan terasa-terasa yang lain adalah ungkapan yang akan keluar dari bibir yang manis. Lupakah kita bahwa hal yang terasa menyakitkan itu adalah awal yang baik untuk kita dalami? Yang kau tolak adalah mengenang, Yang aku inginkan adalah sikap keharusan darimu. Akh, aku tidak sedang memaksa, Aku ingin kau merasa. Aku tidak bermaksud mempersulitmu, Pun tidak bermaksud menuduhmu. Ayolah sesekali tengok kebelakang, Sebab ada bayangku dibalik punggungmu. Kupang, 09 Juli 2020. Kevhin Marden