Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Tolong Ceritakan pada Tuhanmu

Gambar
Sebab aku tak akan pernah tau akan jadi seperti apa kisahku jika saat itu aku tak berjumpa dengan dirimu. Karena kebenaranku adalah mengenalmu, lalu jatuh hati dengan dirimu adalah pilihan yang tepat. Semilir angin berbisik menghantarkan kita pada perjalanan akan arti mencintai. Patah dan jatuh adalah serangkaian kejadian yang akan selalu menemani catatan juang arti mencintai. Dan jika memang aku telah melukai hatimu atau kau melukai hatiku, maka mari kita saling menegur bukan saling mendiamkan. Sebab kau adalah jawaban dari setiap tanya yang selalu aku ajukan pada Tuhanku. Dan tolong ceritakan pula pada Tuhanmu bahwa aku mencintaimu.

Enu, Kopi dan Pertanyaan Mama

Gambar
Mungkin enu masih ingat dengan pesan mama saya, yang dikala itu asap dari tungku api masih mengepul dengan pekat. Yang dikala itu gerimis perlahan datang membasahi gubuk kecil mama yang pada saat yang sama juga kita sedang ada dalam gubuk itu. Enu masih ingat dengan pesan itu kan?. Kemarin mama tanya saya, mama tanya tentang enu. Mama sudah tidak kuat lagi mau tumbuk kopi, timba air di kali apalagi cari kayu bakar. Mama su tidak kuat lagi enu. Karena saking tidak kuatnya lagi, kopi yang mama panaskan ditungku api tidak bisa mama tuangkan di gelas. Di gelas yang seperti kita pakai untuk menyajikan kopi di pagi itu. Mama sudah tidak kuat enu, lalu mama tanya di saya. Mama tanya begini, nana bagaimana sudah dengan itu enu yang sebulan lalu datang ke sini? Enu mu tetap menjadi enu mu to nana, bukan enu nya orang lain?. Dan satu lagi pertanyaan mama yang merusak pikiran saya enu, mama tanya kapan enu ke gubuknya mama lagi?. Oh ia, mama juga kasih tau kalau mama suka dengan racikan kop...

Ijinkan Aku Menulis Rindu

Gambar
Bagaimana mungkin aku bisa protes pada ruang dan waktu, Sedang aku mencintai waktu. Bagaimana mungkin aku menolak masa, Jika hari ini engkau adalah milikku. Sebab segunung apapun aku berontak, Aku takkan pernah sampai pada pemahaman. Andai saja ruang memahami waktu, Aku takkan seniat ini untuk menulis resah. Jika saja logika memahami hati, Tidak akan sesulit ini aku menerjemahkan rindu. Aku adalah kau dan kau adalah aku, Maka rindu tak perlu kita diskusikan. Sebab mencintaimu aku perlu memutar nalar untuk paham arti merindu. Kupang, 13 April 2020. Kevhin Marden