Kopi Pa'it

Bicara soal Manggarai pasti yang akan dikenang oleh banyak orang adalah kekayaan alam dan binatang purbanya. Hanya di Manggarai kalian akan menikmati panorama alam yang indah. Sejauh mata memandang kalian akan selalu di suguhkan dengan panorama yang indah. Mulai dari gunungnya, hutannya, serta tumbuhan pertanian yang membentang indah dari ujung barat sampai ke ujung timur Manggarai. Apalagi soal binatang purba nya, kalian pasti tahu soal Komodo kan?. Itu biawak hanya ada di Manggarai kawan, di tempat lain di dunia itu biawak tidak ada. Dan ada satu hal lagi yang paling keren di Manggarai, yaitu gadis-gadisnya pasti cantik dan kebanyakan berkulit putih. Tidak elok rasanya kalau kita bicara soal Manggarai tanpa menyinggung soal kecantikan enu-enu nya. Dan selera minum mereka hanya satu, yaitu Kopi. Kecantikan gadis Manggarai memang sangat luar biasa. Sepertinya alam memang menyetujui jika saya katakan bahwa Manggarai adalah tanah kelahiran untuk gadis yang berparas cantik. Tidak ada ...

Hari itu, mungkin menjadi hari terberat bagiku. Menerima kenyataan sepahit itu, jujur aku tak bisa.  Disetiap candamu, disetiap lelahmu aku selalu ada disampingmu. Merasakan bersama hari-hari terberat dalam hidupmu sekalipun, aku selalu siap. Aku selalu siap menjadi bahu untukmu bersandar walau hanya sekedar melepas lelah. Lelahmu adalah lelahku, tawamu adalah tawaku dan candumu adalah canduku. Kita selalu bersama untuk merasakan itu. Tetapi, kenyataan pahit dihari itu membuatku tak lagi bisa mendekapmu. Menyentuhmu atau sekedar mengucap selamat pagi untukmu aku tak lagi bisa. Yah...kau lebih memilih dia yang dihari itu datang tanpa permisi denganku. Kau lebih memilih dia yang tanpa dia pernah tau bagaimana beratnya hari-harimu selama ini. Kamu tau sayang?, dibalik pilihanmu memilih dia ada hati seorang gadis kecil yang menangis. Aku kecewa. Tapi aku tak menyesali kekeliruanmu memilih dia. Kekeliruan yang membuatmu mungkin akan merasa bahagia. Aku bahagia melihatmu bahagia ...

Jika saja racikan kopi dihari ini masih terasa lebih bersensasi, maka percayalah itu karena lipstikmu masih tertinggal di bibir gelas kopiku. Moni..dia gadis dari kecamatan Poco Ranaka yang pada saat upacara 17 Agustus kemarin aku jumpai di lapangan bola voli stasi lame. Lipstik merah maroon yang dipoles tipis di kedua belahan bibirnya membuat tatapan ku semakin melek kepadanya. Rambut panjang hitam lebat terurai lepas tersapu angin yang membuat dia terlihat seperti seorang bidadari yang lupa jalan pulang. Matanya yang sayu membuat rasa ini bergelora untuk segera berkenalan dengannya. "Hai enu...selamat pagi. Saya Kevin". Sapaku sembari menyorongkan tangan untuk memulai perkenalan dengan si gadis. "Hai nana...selamat pagi juga e. Saya Moni". Jawabnya sembari menjabat tanganku. Yes....progres pertama yang patut dicatat. "Uihh manis diap nama o. Tadi datang dengan siapa kesini ge?". Jurus pertama basa-basi mulai dipermainkan. "Hahahaha de ...

Jika hari ini ada adik-adik saya yang sebentar lagi menyandang predikat sebagai mahasiswa, maka baca tulisan saya ini. Menjadi seorang mahasiswa tentunya adalah impian dari setiap anak muda yang baru menyelesaikan masa studi nya di jenjang Sekolah Menengah Atas. Tentunya menjadi mahasiswa bukanlah sesuatu hal yang mudah didapat, Serta masuk dan menjadi mahasiswa di kampus elit dan ternama yang sudah diimpikan selama ini.  Jika selama ini adik-adik saya beranggapan bahwa menjadi mahasiswa itu menyenangkan, maka saat ini saya akan memberitahukan bahwa menjadi mahasiswa itu tak seenak seperti dalam tayangan televisi yang sering adik-adik semua tonton. Jika ditelevisi adik-adik semua lihat mahasiswa berpakaian gaul, tas bagus, jenis sepatu yang bermerk, bisa makan di rumah makan yang mahal, dan lain sebagainya. Kehidupan nyata menjadi seorang mahasiswa tak seperti itu dik. Kalian akan selalu berteman dengan tugas yang dikejar deadline, kalian akan mengenal tentang pribadi setiap ...

Jika langit sore enggan menyapa kopi digelasmu, maka ketahuilah bahwa alam juga cemburu akan perjumpaan kita. April 2018. Entah dengan cara apa aku harus menceritakan ini, jujur tak ada kata sanjung untuk mengawalinya.  Setiap perjumpaan adalah takdir, dan hari itu perjumpaan kita adalah takdir yang Tuhan sudah gariskan. Jangan membantah hal itu. Tolong!. Ini kali pertama aku menceritrakan indahmu dengan balutan kata yang tak banyak membual. Setiap kata yang terukir membentuk suatu kalimat lalu menjadikannya suatu paragraph yang utuh semuanya akan menceritrakan tentang indahnya berjumpa lalu bermuara pada suatu perkenalan yang mengesankan. Ini tentang kamu, tentang kamu yang dihari itu hadir dengan kesederhanaan yang luar biasa. Tutur kata yang santun, seirama dengan senyuman yang super tulus tanpa kepalsuaan. Perhatianmu, celoteh singkat mengolek perut adalah sepaket kesempurnaan yang aku suka darimu. Gadis, jika hari ini aku katakan bahwa aku mencintaimu percayalah ...

Dibibir Sungai kakinya berhenti, Menarik napas perlahan, Lalu menatap ke ufuk barat, 'Indah', secuil kata dari bibirnya. Dihempasnya segala lelah yang kian bermuara dalam pikiran, Ditatapnya lebih dalam, Lalu memekik "aku suka senja di hari ini". Riak air disungai, Senada rasa yang ingin tenggelam. Larut dalam sunyi disenja itu, Suratan tawanya tersapu angin. Dingin memeluk, Hasrat mendekap, Lalu dia memilih diam. Senja, 06-Agustus-2019. Nb: terimakasih Melti Sartika, sudah membuat saya berimajinasi tentang indahnya senjamu di sore itu.

Aku hanya pasir kali dihadapan emas mulia sepertimu. Dia adalah sesosok gadis yang cantik nan menawan. Sesosok gadis berambut pirang yang terurai indah menutupi kepalanya. Kacamata bergagang coklat seirama dengan kulit putih mulus bertengger ditelinganya. Dia gadis penjual bensin, yang ketika itu tanpa sengaja aku mampir kekios kecilnya untuk membeli sebotol bensin untuk bahan bakar sepeda motor bututku. Fenomena alam yang serentak berubah mengikuti alunan lekukan bibir manisnya ketika senyum. Ah gadis penjual bensin. Aku tertegun lalu menatap penuh tanya perihal menanyakan harga sebotol bensin dagangannya. "Sebotol ini harga berapa kak?" Tanyaku mengagetkan sicantik juita ini. "Oh ini harganya cuma Rp15.000 kak., mau ambil berapa botol?". Jawabnya sembari berbalik tanya. "Ah tak banyak,aku hanya butuh sebotol saja. Boleh kau tuangkan?". Aku menjawabnya dengan pasti. "Why not kak". Lalu dia menuangkan sebotol bensin itu kedalam tangki sep...