Akh Gadis Penjual Bensin Kau Terlalu Menawan
Aku hanya pasir kali dihadapan emas mulia sepertimu.
Dia adalah sesosok gadis yang cantik nan menawan. Sesosok gadis berambut pirang yang terurai indah menutupi kepalanya. Kacamata bergagang coklat seirama dengan kulit putih mulus bertengger ditelinganya.
Dia gadis penjual bensin, yang ketika itu tanpa sengaja aku mampir kekios kecilnya untuk membeli sebotol bensin untuk bahan bakar sepeda motor bututku. Fenomena alam yang serentak berubah mengikuti alunan lekukan bibir manisnya ketika senyum. Ah gadis penjual bensin. Aku tertegun lalu menatap penuh tanya perihal menanyakan harga sebotol bensin dagangannya.
"Sebotol ini harga berapa kak?" Tanyaku mengagetkan sicantik juita ini.
"Oh ini harganya cuma Rp15.000 kak., mau ambil berapa botol?". Jawabnya sembari berbalik tanya.
"Ah tak banyak,aku hanya butuh sebotol saja. Boleh kau tuangkan?". Aku menjawabnya dengan pasti.
"Why not kak".
Lalu dia menuangkan sebotol bensin itu kedalam tangki sepeda motor bututku.
"Terima kasih nona cantik". Sahutku ketika dia selesai menuangkan sebotol bensin itu.
"Sama-sama kak". Jawabnya dengan senyum yang sempurna.
"Oh ia...boleh aku tau siapa nama mu?". Tanyaku sambil menyorongkan tangan utk perkenalan.
"Namaku Rini. Nama kamu siapa?".
"Oh Rini...nama yang cantik".
"Secantik orangnya kan?".
"Boleh saja. Hahhaha. Rumah kamu dimana Rini?".
"Dipersimpangan jalan bagian kiri yang aspalnya masih rusak".
"Oh disitu... tapi hatimu tak rusak seperti jalan kan?".
"Hahahhha memang ia hati bisa rusak seperti jalan?".
"Kata orang-orang sih bisa..hahaha".
"Ahh kamu bisa saja".
"Hahaha..yah sudah aku lanjutkan perjalananku yah".
"Ok dh...hati-hati dijalan".
"Oh itu pasti. Agar esok aku masih bisa melihat senyum dibibirmu".
"Ahahhha...ah mulai lagi gombalnya".
"Ya sudah aku jalan yah".
"Dadadada".
Dia gadis yang cantik. Senyumnya, anggunnya adalah sepaket kesempurnaan yang ingin aku miliki. Tapi ini hanya akan menjadi sekedar harapan belaka tanpa tau ujungnya dimana. Dia ibarat sebuah emas mulia yang sedang diingini oleh pasir kali yang tak bernilai. Ah lamunanku sudah terlalu jauh tentang dia. Sudahlah dia hanya seorang gadis yang tak sengaja berjumpa denganku hari ini. Satu hal yang juga ingin saya sampaikan, jangan tanya dia sudah ada yang punya atau belum. Karena yang pasti untuk ukuran gadis secantik dia tentunya dia sudah ada yang punya. Jadi kalian pasti tau to...kalau saya hanya sekedar mengaguminya.
Disepertiga hari-Mano, 23-Juli-2019
Kevhin Marden
Dia adalah sesosok gadis yang cantik nan menawan. Sesosok gadis berambut pirang yang terurai indah menutupi kepalanya. Kacamata bergagang coklat seirama dengan kulit putih mulus bertengger ditelinganya.
Dia gadis penjual bensin, yang ketika itu tanpa sengaja aku mampir kekios kecilnya untuk membeli sebotol bensin untuk bahan bakar sepeda motor bututku. Fenomena alam yang serentak berubah mengikuti alunan lekukan bibir manisnya ketika senyum. Ah gadis penjual bensin. Aku tertegun lalu menatap penuh tanya perihal menanyakan harga sebotol bensin dagangannya.
"Sebotol ini harga berapa kak?" Tanyaku mengagetkan sicantik juita ini.
"Oh ini harganya cuma Rp15.000 kak., mau ambil berapa botol?". Jawabnya sembari berbalik tanya.
"Ah tak banyak,aku hanya butuh sebotol saja. Boleh kau tuangkan?". Aku menjawabnya dengan pasti.
"Why not kak".
Lalu dia menuangkan sebotol bensin itu kedalam tangki sepeda motor bututku.
"Terima kasih nona cantik". Sahutku ketika dia selesai menuangkan sebotol bensin itu.
"Sama-sama kak". Jawabnya dengan senyum yang sempurna.
"Oh ia...boleh aku tau siapa nama mu?". Tanyaku sambil menyorongkan tangan utk perkenalan.
"Namaku Rini. Nama kamu siapa?".
"Oh Rini...nama yang cantik".
"Secantik orangnya kan?".
"Boleh saja. Hahhaha. Rumah kamu dimana Rini?".
"Dipersimpangan jalan bagian kiri yang aspalnya masih rusak".
"Oh disitu... tapi hatimu tak rusak seperti jalan kan?".
"Hahahhha memang ia hati bisa rusak seperti jalan?".
"Kata orang-orang sih bisa..hahaha".
"Ahh kamu bisa saja".
"Hahaha..yah sudah aku lanjutkan perjalananku yah".
"Ok dh...hati-hati dijalan".
"Oh itu pasti. Agar esok aku masih bisa melihat senyum dibibirmu".
"Ahahhha...ah mulai lagi gombalnya".
"Ya sudah aku jalan yah".
"Dadadada".
Dia gadis yang cantik. Senyumnya, anggunnya adalah sepaket kesempurnaan yang ingin aku miliki. Tapi ini hanya akan menjadi sekedar harapan belaka tanpa tau ujungnya dimana. Dia ibarat sebuah emas mulia yang sedang diingini oleh pasir kali yang tak bernilai. Ah lamunanku sudah terlalu jauh tentang dia. Sudahlah dia hanya seorang gadis yang tak sengaja berjumpa denganku hari ini. Satu hal yang juga ingin saya sampaikan, jangan tanya dia sudah ada yang punya atau belum. Karena yang pasti untuk ukuran gadis secantik dia tentunya dia sudah ada yang punya. Jadi kalian pasti tau to...kalau saya hanya sekedar mengaguminya.
Disepertiga hari-Mano, 23-Juli-2019
Kevhin Marden

Komentar
Posting Komentar