Teliga Rindu Untukmu Yang Kusapa Ayah
Sunyi sepi di malam itu, duduknya sendiri di sudut ruang nan sunyi. Hanya berteman segelas minuman beralkohol dengan sebatang filter kretek yg menemani sepinya.
Dipandangnya sebuah potret kaku disudut ruang itu, sebuah potret yang mampu meluluhlantahkan segenap harapannya. Sebuah potret hitam putih yang dipajang disudut dinding ruang itu sungguh memberikan sejuta duka baginya, hingga tak disadarnya air matahnya jatuh membasahi pipi..
Ayah, seorang sosok yang begitu istimewa. Sebuah sosok yang memberinya sejuta pengharapan, namun semua tinggallah kenangan.
Sosok itu kini telah pergi, pergi dan pergi entah tau kapan akan kembali berjumpa.
Ayah, engkau pergi menoreh luka nan dalam. Engkau patahkan segenap harapan ku.
Ingin ku kembali ke masa itu, masa dimana aku selalu ditemani mu dalam setiap hari-hari ku..
Tapi ku sadar, kini engkau telah berpulang.
Luka hati ku, bila ku kenang dirimu. Sakit nan sakit bila kupandang potret yang tergambar kaku di sudut ruang ini.
Ayah, pergi mu menorehkan luka lara yang teramat dalam. Disini di sudut ruang nan sepi ini hati ku merintih, merindukan hadirnya sosokmu itu.
Ayahh..ayah....kemana aku harus mencari diri mu? Kemana ayah?.
Tidakkah engkau peduli padaku? Tidak kah engkau rindu berceloteh bersama anak mu ini?
Ayah, aku sakit disini merindukan mu. Aku luka disini menanti mu yang tak juga kembali.
Ayah aku ingin engkau kembali ayah.
Aku disini merindukan mu ayah.
Labuan Bajo, 05 Februari 2019
Teko Marden
Dipandangnya sebuah potret kaku disudut ruang itu, sebuah potret yang mampu meluluhlantahkan segenap harapannya. Sebuah potret hitam putih yang dipajang disudut dinding ruang itu sungguh memberikan sejuta duka baginya, hingga tak disadarnya air matahnya jatuh membasahi pipi..
Ayah, seorang sosok yang begitu istimewa. Sebuah sosok yang memberinya sejuta pengharapan, namun semua tinggallah kenangan.
Sosok itu kini telah pergi, pergi dan pergi entah tau kapan akan kembali berjumpa.
Ayah, engkau pergi menoreh luka nan dalam. Engkau patahkan segenap harapan ku.
Ingin ku kembali ke masa itu, masa dimana aku selalu ditemani mu dalam setiap hari-hari ku..
Tapi ku sadar, kini engkau telah berpulang.
Luka hati ku, bila ku kenang dirimu. Sakit nan sakit bila kupandang potret yang tergambar kaku di sudut ruang ini.
Ayah, pergi mu menorehkan luka lara yang teramat dalam. Disini di sudut ruang nan sepi ini hati ku merintih, merindukan hadirnya sosokmu itu.
Ayahh..ayah....kemana aku harus mencari diri mu? Kemana ayah?.
Tidakkah engkau peduli padaku? Tidak kah engkau rindu berceloteh bersama anak mu ini?
Ayah, aku sakit disini merindukan mu. Aku luka disini menanti mu yang tak juga kembali.
Ayah aku ingin engkau kembali ayah.
Aku disini merindukan mu ayah.
Labuan Bajo, 05 Februari 2019
Teko Marden

Sosok sang Ayah kini ada dlm dirimu Ahe jga kae ....
BalasHapusBp su tenang di Alm sana bersama yg kuasa
Terimakasih banyak kae. Salam
HapusNgaji ata mesen ne. Doa mreka tetap mnyertai kalian.
BalasHapusSiap. Terimakasih kae
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSemangat💪
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus