Aku Ingin Kau. Karena Kaulah Inginku
Mengenalmu adalah hal terbenar yang pernah aku ketahui.
Sekalipun hujan diawal tahun ini begitu liar merusak mood mu, tetapi ketahuilah bahwa dari hujan aku paham tentang segala yang jatuh harus disyukuri. Begitu pula dengan aku yang jatuh pada parasmu. Aku mensyukuri hal itu.
Kau cantik, secantik cahaya lampu-lampu berwarna dijalanan panjang kota ini. Lampu-lampu berwarna yang membuatku betah dan enggan melangkah keluar dari jalanan tentangmu. Tentangmu yang di tiga perempat tahun ini datang dalam tulisan kata 'kita'.
Aku ingin memilikimu.
Setiap hal yang baik pasti akan selalu disayangi banyak orang. Tetapi belum tentu ingin untuk dimiliki. Lain halnya kau untukku. Aku menyayangimu dan aku juga ingin untuk memilikimu. Memilikimu yang seutuhnya tanpa perlu mempertimbangkan untung dan rugi dari kata memiliki. Itulah ketulusan.
Kau adalah awal untuk menulis rindu
Perihal berbicara tentang sayang, perihal berbicara tentang ketulusan, pasti akan selalu berkaitan erat dengan rindu. Ia rindu. Aku merindukan temu atas perkenalan yang mengatas namakan rasa. Aku memilikimu, maka aku berhak untuk merindukanmu.
Terimakasih,
Terimakasih karena sudah menjadi awal untuk menulis kisah yang panjang. Terimakasih untuk keanggunanmu yang sudah membuatku betah berada disituasi yang sekarang ini. Aku tak ingin kau menjadi orang lain. Aku ingin kau, karena kaulah inginku. Terimakasih.
Kupang, 22 Februari 2020.
Sekalipun hujan diawal tahun ini begitu liar merusak mood mu, tetapi ketahuilah bahwa dari hujan aku paham tentang segala yang jatuh harus disyukuri. Begitu pula dengan aku yang jatuh pada parasmu. Aku mensyukuri hal itu.
Kau cantik, secantik cahaya lampu-lampu berwarna dijalanan panjang kota ini. Lampu-lampu berwarna yang membuatku betah dan enggan melangkah keluar dari jalanan tentangmu. Tentangmu yang di tiga perempat tahun ini datang dalam tulisan kata 'kita'.
Aku ingin memilikimu.
Setiap hal yang baik pasti akan selalu disayangi banyak orang. Tetapi belum tentu ingin untuk dimiliki. Lain halnya kau untukku. Aku menyayangimu dan aku juga ingin untuk memilikimu. Memilikimu yang seutuhnya tanpa perlu mempertimbangkan untung dan rugi dari kata memiliki. Itulah ketulusan.
Kau adalah awal untuk menulis rindu
Perihal berbicara tentang sayang, perihal berbicara tentang ketulusan, pasti akan selalu berkaitan erat dengan rindu. Ia rindu. Aku merindukan temu atas perkenalan yang mengatas namakan rasa. Aku memilikimu, maka aku berhak untuk merindukanmu.
Terimakasih,
Terimakasih karena sudah menjadi awal untuk menulis kisah yang panjang. Terimakasih untuk keanggunanmu yang sudah membuatku betah berada disituasi yang sekarang ini. Aku tak ingin kau menjadi orang lain. Aku ingin kau, karena kaulah inginku. Terimakasih.
Kupang, 22 Februari 2020.

Komentar
Posting Komentar