Xaverian, Apa Kabarmu Kini?.

Enam (6) tahun yang lalu, tepatnya tahun 2013 aku mulai merangkai cerita di sebuah almamater yang bernama SMAK St. Fransiskus Xaverius Ruteng. Sebuah lembaga pendidikan yang bernaung langsung dibawah yayasan Sekolah Umat Katolik Manggarai (SUKMA) pusat keuskupan Ruteng. Lembaga pendidikan yang menyabet status sebagai salah satu sekolah swasta favorit di zaman itu. Kalian pasti tau lah bagaimana kualitas lembaga pendidikan ini.

"Xaverian", begitu kami para makhluk culun yang menimba ilmu di lembah ini menyebutnya. Makhluk culun dengan latar belakang yang beragam dipadu dengan hijaunya taman di Xaverian membuat hubungan diantara kami menjadi begitu akrab dan penuh kekeluargaan. Tak ada sekat yang membuat kami merasa begitu jarak. Semua begitu dekat. Dengan staf guru, pegawai maupun romo kepala sekolah sekalipun hubungan itu terasa dekat. Bagaimana tidak, disetiap paginya kami selalu dikumpulkan disebuah lapangan mini depan ruangan guru untuk mendengar sapa pagi dan doa bersama dari seorang yang sudah ditugaskan. Hal yang akan selalu ditegaskan oleh sang kepala sekolah dalam jumpa pagi adalah "integritas". Sebanyak apapun hal yang dibicarakan, selalu ujungnya adalah integritas. Terimakasih Romo, akhirnya aku paham dengan integritas yang romo maksudkan itu.

Bagi saya, akan terasa aneh jika berbicara tentang Xaverian tanpa sedikitpun menyinggung soal taman nya. Di Xaverian, tamannya selalu hijau, bersih dan aroma rumput dipagi hari selalu terasa nikmat. Yah, senikmat senyum manis dari gadis-gadis cantik penghuni lembah sunyi itu.
Waktu berjalan begitu cepat, 3 tahun aku sudah menghabiskan waktu di Xaverian. Ada banyak kisah yang sudah dirangkai, mulai dari tamannya, ruangan kelasnya, laboratorium komputernya, perpustakaannya, hingga sang headmaster yang selalu menggenggam sepotong selang berwarna biru. Semua terasa komplit untuk mengisi cerita selama di Xaverian.

Lalu akupun sampai pada suatu pemahaman tentang kenapa lembaga ini begitu keras menjaga kualitas para alumninya. Kualitas seorang pelajar, bukan hanya dilihat dari prestasi akademiknya saja, tetapi dari prestasi non-akademik juga. Di Xaverian, bakat dari setiap pelajar dikembangkan. Segala fasilitas disediakan untuk menunjang proses belajar. Para guru yang dengan penuh sabar, mencoba mengangkat mental anak dengan memberinya kesempatan untuk mengembangkan diri. Dan kini anak-anak culun hasil didikan lembah sunyi bernama Xaverian itu sudah banyak menyabet prestasi. Tetapi, kami rindu denganmu almamater. Apa kabarmu kini??.

Terima kasih Xaverian, terimakasih guru-guruku, terimakasih untuk seluruh staf pegawai, dan terimakasih yang luar biasa untuk sang kepala sekolah. Selang biru dan frase integritasmu, kini perlahan aku mulai paham. Terima kasih keluarga besar Xaverian. Dan selamat ulang tahun untukmu almamater tercinta.


Kupang, 03-12-2019
Kevhin Marden.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hanya Enu Manggarai yang Cantiknya Luar Biasa.

CERITA MAHASISWA SEMESTER AKHIR

Teliga Rindu Untukmu Yang Kusapa Ayah