Mahasiswa, Ubah Pola Pikirmu
Mahasiswa generasi Z.
Kita dipanggil generasi Z, sebutan untuk generasi yang lahir di era kemajuan dunia yang luar biasa. Tidak bisa di hindari lagi bahwa kenyataan itu benar-benar di rasakan oleh kita. Mahasiswa generasi Z, pasti yang ada dalam pikiran orang tua kita adalah kita generasi yang loyal pada banyak pilihan. Kita menjadi generasi yang tidak mudah untuk di pengaruhi. Suatu predikat yang baik.
Dilingkungan masyarakat mahasiswa di kenal sebagai sosok yang mulia, sekelompok makhluk akademis yang tak perlu diragukan inteleknya. Dihadapan mahasiswa generasi Z, segala harapan di bebankan. Mahasiswa di tuntut untuk menjadi sosok pribadi yang berkarakter baik. Hal ini menyadarkan mahasiswa untuk tidak perlu berlarut terlalu lama dalam zona nyamannya.
Hari ini,tantangan terbesar generasi Z adalah lahirnya industri 4.0. Revolusi industri yang memasuki vase ke-4, tentu ini akan menjadi pekerjaan rumah yang sulit bagi mahasiswa. Tak lagi ada kata santai, tak lagi ada istilah "nikmati masa mudamu", dunia kian maju generasi kiat kalut. Hari ini yang ada dalam pikiran mahasiswa adalah siapa yang akan menjadi temanku, bukan apa yang akan aku lakukan hari ini. Miris!. Generasi Z kok masih sibuk cari kawan.
Hari ini tantangan mahasiswa bukan lagi tentang bagaimana menyelesaikan skripsi, tapi tantangan terberat mahasiswa hari ini adalah melawan sikap bodoh amat.
Mahasiswa, sederet abjad yang membentuk suatu frase bermakna. Esensi nya perlahan hilang, beriringan dengan cerita negara yang kian memanas. Mahasiswa sekarang dihadapkan pada sebuah situasi kalang kabut negara, karena kasus intoleransi. Apa peran mahasiswa untuk situasi genting ini?. Diam?. Tentu bukan. Lalu?. Ubah pola pikirnya. Rekonstruksi pola pikir dan cara bertindak menjadi point penting dihari ini.
Kupang, 13-12-2019
Kevhin Marden
Kita dipanggil generasi Z, sebutan untuk generasi yang lahir di era kemajuan dunia yang luar biasa. Tidak bisa di hindari lagi bahwa kenyataan itu benar-benar di rasakan oleh kita. Mahasiswa generasi Z, pasti yang ada dalam pikiran orang tua kita adalah kita generasi yang loyal pada banyak pilihan. Kita menjadi generasi yang tidak mudah untuk di pengaruhi. Suatu predikat yang baik.
Dilingkungan masyarakat mahasiswa di kenal sebagai sosok yang mulia, sekelompok makhluk akademis yang tak perlu diragukan inteleknya. Dihadapan mahasiswa generasi Z, segala harapan di bebankan. Mahasiswa di tuntut untuk menjadi sosok pribadi yang berkarakter baik. Hal ini menyadarkan mahasiswa untuk tidak perlu berlarut terlalu lama dalam zona nyamannya.
Hari ini,tantangan terbesar generasi Z adalah lahirnya industri 4.0. Revolusi industri yang memasuki vase ke-4, tentu ini akan menjadi pekerjaan rumah yang sulit bagi mahasiswa. Tak lagi ada kata santai, tak lagi ada istilah "nikmati masa mudamu", dunia kian maju generasi kiat kalut. Hari ini yang ada dalam pikiran mahasiswa adalah siapa yang akan menjadi temanku, bukan apa yang akan aku lakukan hari ini. Miris!. Generasi Z kok masih sibuk cari kawan.
Hari ini tantangan mahasiswa bukan lagi tentang bagaimana menyelesaikan skripsi, tapi tantangan terberat mahasiswa hari ini adalah melawan sikap bodoh amat.
Mahasiswa, sederet abjad yang membentuk suatu frase bermakna. Esensi nya perlahan hilang, beriringan dengan cerita negara yang kian memanas. Mahasiswa sekarang dihadapkan pada sebuah situasi kalang kabut negara, karena kasus intoleransi. Apa peran mahasiswa untuk situasi genting ini?. Diam?. Tentu bukan. Lalu?. Ubah pola pikirnya. Rekonstruksi pola pikir dan cara bertindak menjadi point penting dihari ini.
Kupang, 13-12-2019
Kevhin Marden
Komentar
Posting Komentar