Maria,, Kau Adalah Jawabannya
Selaian gelas kopi, entah hal apalagi yang akan aku tuliskan agar menjadi topik penting dalam diari. Maaf, bibirku tak terlalu jujur mengatakan kenyataan. Tetapi yakinlah bahwa disetiap akhir cerita disudut kota itu, namamu selalu kuucapkan. Tak ada akhir dalam suatu persimpangan jalan. Turunan anak tanggapun bukanlah jalan sunyi untuk ku sembunyikan tentang kesepian disetiap catatan penaku. Kopi dicangkir usang itupun tak lagi bisa mengeksperesikan indahnya sebuah tatapan. Kening yang mengukir rasa, tawa yang mengukir masa, kebenaran tentangmu adalah hal yang tak akan bisa dijelaskan.
Kau adalah jelmaan diksi yang aku racik dengan majas yang menggugah harap. Belaian angan, dekapan bahasa adalah jiwa dari setiap puisi yang aku tulis. Memang kehilanganmu sempat merenggut tawaku. Canda yang seharusnya mengolek perutpun seakan terdengar biasa saja. Aku pernah jatuh hingga se-menyedihkan itu.
Sengaja aku menulis namamu dalam setiap tulisan yang bersajak-kan rasa. Karena kau adalah hal terbenar tentang semua ini. Dan kau adalah jawaban dari setiap rasa yang membuatku ingin menolak rasa yang lain. Kau adalah seorang yang selalu menginspirasiku untuk menulis. Namun alam belum sepaham denganku perihal doa yang selalu aku lantunkan. Tapi itu tak apa, setidaknya kau selalu menjadi segalanya dalam setiap cerita harianku.
Kupang, 23 September 2019
Kevhin Marden
Komentar
Posting Komentar