Moni...Dia Gadis Poco Ranaka


Jika saja racikan kopi dihari ini masih terasa lebih bersensasi, maka percayalah itu karena lipstikmu masih tertinggal di bibir gelas kopiku.
Moni..dia gadis dari kecamatan Poco Ranaka yang pada saat upacara 17 Agustus kemarin aku jumpai di lapangan bola voli stasi lame. Lipstik merah maroon yang dipoles tipis di kedua belahan bibirnya membuat tatapan ku semakin melek kepadanya. Rambut panjang hitam lebat terurai lepas tersapu angin yang membuat dia terlihat seperti seorang bidadari yang lupa jalan pulang. Matanya yang sayu membuat rasa ini bergelora untuk segera berkenalan dengannya.
"Hai enu...selamat pagi. Saya Kevin". Sapaku sembari menyorongkan tangan untuk memulai perkenalan dengan si gadis.
"Hai nana...selamat pagi juga e. Saya Moni". Jawabnya sembari menjabat tanganku.
Yes....progres pertama yang patut dicatat.
"Uihh manis diap nama o. Tadi datang dengan siapa kesini ge?". Jurus pertama basa-basi mulai dipermainkan.
"Hahahaha de nana biasa saja sap nama o. Sa datang sendiri kesini tadi e. Nana datang dengan siapa kesini tadi g?".
"Ohh....sa juga datang sendiri tadi nu. Sentar pulang dengan siapa g?".
"Sa pulang sendiri sentar nana o".
"Sentar pulang dengan sa em. Ehheh. BTW enu punya rumah dimana g?"
"Ahhaha nana serius mau pulang dengan sa ka?. Sap rumah di bealaing sana e nana".
"Untuk gadis secantikmu aku selalu serius nuch".
"Hahahah huu nana aeh. Asi gombal pe. Nana disini tinggal dimana?. Macamnya kek orang baru disini im".
"Deee enu...ia e sa dari Manggarai Barat. Kesini sa datang untuk KKN e".
"Ohh nana Mahasiswa KKN ka?. Yang dari kampus UNDANA Kupang tu to?".
"Ehehh ia e nuch sa kuliah di UNDANA Kupang e. Enu su kuliah atau masih SMA?".
"De nana sa masih SMA e...ini baru mulai kelas 3. Nana su semester berapa?".
"Ohh ia ka enu....sa baru semester 7 e nu. Enu jurusan apa?".
"Dee padahal mau selesai su im. Sa jurusan IPA nana. Nana jurusan apa g?".
"Ahahha dee enu masih lama untuk selesai e. Sa jurusan Akuntansi enu".
"Oh jurusan Akuntansi...berarti nanti g jadi pegawe Bank i".
"Olee tida juga e nu....tergantung skill saja nanti mau jadi apa ta enu".
"Ahhaha okok dh nana...nana tinggal dimana disini g?".
"Sa tinggal di Lame enu...dirumah yang dekat rumahnya bapa desa tu".
"Oh disitu ka nana...nanti sa pi maen ke nana em".
"Hahahah kenapa harus nanti?. Kenapa bukan sekarang?".
"Karena untuk sekarang nana belum ajak saya pi maen ke itu rumah. Heheheh".
"Ahhahah enu e....sa kadang lola o. Okok dh...mari su tuan putri kita maen-maen ke rumah em".
"Sa mau ajakannya lebih serius nana o".
"Ahhahah gadis...mau kah kau ke rumahku?".
"Hahahah mauuuu".
"Digendong atau digandeng nu?".
"Hahahaha cukup digandeng saja nana em...nanti nana tida kuat kalo gendong sa".
"Hahaha untukmu sa selalu kuat enu e".
"Eee sudah su. Kita jalan su nana em".
"Hahahah mari su tuan putri".
Sembari menarik tangan si Moni menuju tempat sepeda motor bututku diparkir.
"Silahkan naik calon istri....".
"Hahahah apa..calon istri?. Ia su calon suami".
"Hahahahahha aku suka kau Moni e".
Berjalan berdua dengannya dibawah langit yang sama, membuat rasa ingin memilikinya semakin kencang untuk meronta. 
"Silahkan duduk tuan putri....mau ngopi atau ngeteh?".
"Mari ngopi mari bicara. Sa memilih ngopi nana".
"Hahahha aku suka seleramu. Tunggu em".
"Okok dh nana. Jan pake lama em".
"Silahkan diseruputi kopi nya tuan putri. Sebab tak nikmat rasanya bila dinikmati pas dingin".
"Uihh nikmat. Sa suka nana punya racikan kopi o. Kek pas sekali takarannya".
"Ahahhah jangankan menakar kopi dan gula enu e...menakar rasa untuk kita saja sa bisa o".
"Hahahah nanti nana  maen-maen ke sap rumah e. Biar bisa kenalan dengan bapa sama mama ka".
"Ahahhah ia nuch..kenapa tidak. Kasih bapa dn mama nanti calon anak mantu maen ke rumah em".
"Siap calon anak mantu. Nanti saya sampaikan".
 Ada satu hal yang menarik dari cerita tentang Moni, yaitu masih ada bekas lipstiknya di bibir gelas kopiku.
Terima kasih Moni....


Mano, 20 Agustus 2019.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hanya Enu Manggarai yang Cantiknya Luar Biasa.

CERITA MAHASISWA SEMESTER AKHIR

Teliga Rindu Untukmu Yang Kusapa Ayah