Mencoba Mendekatimu Adalah Kesalahanku
Jika berdiam diri adalah pilihanmu, maka mencoba mendekatimu adalah kesalahanku.
Kopi malam ini terasa begitu hambar, lantaran racikannya yang kurang pas. Biasanya kopi dan surya 12 adalah sepasang kekasih yang selalu setia menemani sepiku dikota ini. Tapi malam ini semua terasa beda. Mulai dari racikan kopi yang kurang pas hingga candu nikotin di batangan surya 12, semuanya tak bersensasi.
Candu malam ini tak senikmat candu hari kemarin. Kalian tau apa yang membuat ini terjadi?. Ini terjadi karena senyumnya kian mengikis disetiap akhir cerita disudut kota. Kotanya su dingin, senyumnya ju dingin, akh..apalagi hatinya. Pasti lebih dingin. Hahaha
Jika kalian masih ingat tentang ceritaku beberapa hari yang lalu, maka malam ini aku tak perlu menjelaskan panjang lebar tentang apa isi ceritaku malam ini.
Ini masih tentang sesosok gadis dikota, sesosok gadis yang senyumnya menentramkan hasrat. Sesosok gadis yang membuat aku tahu bahwa kesempurnaan itu ada pada dirinya. Jangan tanya apa definisi kesempurnaan yang aku gunakan. Karena yang pasti dia tetap sempurna, entah dari dari sudut mana aku memandanginya. Pokoknya dia terlihat sempurna-lah.
Gadis, ini hanya rasa kagum yang aku coba deskripsikan dalam tulisan berantai yang kosong akan makna. Jangan menolak tulisan ini, karena hanya dengan ini aku bisa menceritrakan tentang indahmu. Tentang indahnya parasmu yang untuk semua lelaki normal pasti menyukaimu. Aku tak melarang mereka menyukaimu. Dan aku juga tak melarang dirimu untuk mendekati mereka yang mencoba mendekatimu. Karena aku hanya mengagumimu dan aku menyukaimu hanya dalam diamku. Aku memang bukan seorang lelaki yang bernyali. Jujur saja, nyaliku ciut ketika berhadapan muka denganmu. Mungkin memurutmu aku seorang lelaki yang payah. Yah wajar saja. Tapi aku bukan lelaki yang dengan mudah menyerah untuk mendekatimu.
Jika berdiam diri adalah pilihanmu, maka mencoba mendekatimu adalah kesalahanku. Kau jangan bilang bahwa aku bukan seorang lelaki yang peka dengan setiap ekspresimu. Oh sorry. Aku paham dengan setiap bahasa tubuh yang kau gunakan. Aku paham dengan setiap caramu untuk menghindariku. Aku paham dengan itu semua. Tapi percayalah aku tak akan pernah menyalahimu. Itu hakmu untuk memilih. Termasuk memilih untuk tidak memilihku. "Semua terserah padamu, aku begini adanya......" sepenggal lirik lagu dari seorang musisi ternama dinegeri ini sepertinya pas untuk mengiringi setiap kata yang mengukir kalimat dalam tulisan ini. Kayaknya yang buat ini lagu juga dulu pernah patah hati macam saya im. Hahahaha. Tapi dia terlalu pasrah o.
Gadis,, ini hanya ungkapan rasaku tentangmu. Perihal kau memahami atau tidak dengan hal ini aku tak perlu tahu. Termasuk menyangkut perasaanmu kepadaku, aku tak perlu tahu soal itu. Tetapi kau perlu tahu tentang satu hal ini, bahwa aku bukan lelaki yang mudah kalah untuk mendekatimu. Tak peduli apa katamu tentang rasaku ini. Rasa ini datang dengan sendirinya, semoga menghilang dengan sendirinya juga.
Aku menyukaimu, aku menginginkanmu, tapi aku bukan seorang lelaki yang pas untukmu. Aku terlalu kecil untuk ukuran sesosok gadis cantik seperti mu.
Terimakasih untuk dekat yang hanya sekilas. Terimakasih untuk tawa yang selalu tulus. Terimakasih untuk setiap perhatian kecil yang menghangatkan jiwaku. Terimakasih untuk mengingini tapi tak diingini.
Terimakasih gadis....
Ruteng, 26-Juli-2019
Dipersimpangan jalan
KEVHIN MARDEN.

Komentar
Posting Komentar