Part 3: Maria..Aku Menginginkanmu.
Jika menunggu adalah hal yang menyebalkan, maka berbicara adalah hal yang paling bijak.
Maria si gadis yang kutemukan diseminar kampus beberapa bulan yang lalu masih menjadi catatan pilu tentang rindu. Maria yang hari ini aku temukan, tidak lagi seperti Maria yang beberapa waktu lalu merasakan sakitnya patah hati karena ditinggal pergi oleh kekasihnya. Maria hadir dengan senyum paling sempurna dari sekian banyak jenis senyuman yang biasa terlihat di bibirnya. Dia terlihat tidak lagi sepatah hati kemarin, dia seperti telah temukan kembali aura nya. Aura senyum yang mampu meluluhlantakkan hasrat untuk secepatnya memperjelas hubungan tentang kami. Maria memang sudah terlihat beda.
"Selamat sore Maria". Sapaku ketika tiba ditempat janjian kami.
"Kamu terlihat cantik sore ini". Lanjutku.
"Hallo Kevin. Sore juga. Aku sudah lama menunggumu". Jawab Maria.
"Oh maaf, tadi aku agak lama di jalanan. Sore ini ramai sekali pengguna jalan". Jawabku menjelaskan.
"Oh ya?. Ayo silahkan duduk".
Maria mempersilahkan aku duduk dikursi yang ada disampingnya.
"Kenapa harus disampingmu?, tidak seperti biasanya" Tanyaku dengan perasaan bingung.
"Ia..karena aku mau kau selalu disampingku. Bukan didepanku atau juga dibelakangku". Jawab Maria.
"Hahah ciehhh...dia mulai gombal". Jawabku.
"Untuk kali ini aku serius. Aku sudah bosan untuk membicarakan hal-hal sepele".
"Ok tuan putri.. hal serius apa yang ingin kau sampaikan?. Aku siap mendengarnya". Tanyaku penasaran.
"Ini tentang aku dan kau. Tentang kita. Bagaimana kejelasan hubungan kita Kevin?. Apa hanya terus begini?. Sampai kapan kau bosan menggantungkanku dengan menunggu?. Kevin..aku juga punya hati. Aku juga ingin menjadi seperti gadis lain yang selalu dijaga oleh kekasihnya. Aku butuh kamu, Kevin".
Kata-kata Maria membuatku tidak lagi bisa berbicara banyak. Jujur dihadapan situasi seperti ini aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku seperti sedang dihadapkan pada sebilah pedang yang siap untuk dihunuskan.
"Maria..aku tau bahwa menunggu adalah sesuatu yang tidak mengenakkan. Dan kau juga perlu tahu tentang satu hal ini bahwa aku juga menginginkanmu. Aku menginginkanmu Maria, tapi aku belum siap untuk memilikimu". Jawabku dengan penuh ketegasan.
" Jika menunggu adalah hal yang menyebalkan, maka berbicara adalah hal yang paling bijak, Kevin. Aku tau bahwa mungkin aku bukan wanita baik untuk kau miliki saat ini. Tapi ketahuilah bahwa aku menginginkanmu ada disampingku".
"Kau wanita baik, Maria. Hanya saja untuk saat ini aku tak tau kenapa ada kerumitan dalam hubungan kita".
"Kevin..yang rumit itu bukan hubungan kita. Tapi kamu yang rumit". Jawab Maria dengan tenang.
"Maria...kenapa harus aku?. Kenapa kamu memilihku? Apa baiknya aku dihadapanmu?".
"Ini bukan tentang siapa yang baik atau siapa yang hebat. Ini tentang hati. Tentang hati yang kadang buta untuk jatuh. Kau tau Kevin...aku jatuh hati denganmu semenjak pertemuan kita diseminar itu. Separuh hatiku masih tertinggal disana".
Maria bukanlah gadis biasa seperti gadis lain yang pernah aku jumpai dikota ini. Dia gadis yang beda. Dia istimewa untuk ukuran pria sepertiku.
"Maria..jika hari ini aku memintamu untuk menunggu. Apakah kau mau menungguku?".
"Kevin...aku sudah bosan perihal menunggu. Sudah sering kali kau memintaku untuk menunggu. Menunggu hingga tak tau ujungnya dimana".
Disepertiga jam-Kupang, 14/06/2019
Komentar
Posting Komentar