CERITA MAHASISWA SEMESTER AKHIR


Memasuki semester akhir
memang menjadi sesuatu yang berbeda untuk kalangan mahasiswa. Di semester akhir tidak ada lagi kumpul bersama dengan teman-teman seangkatan walau untuk menikmati kopi segelas atau melepas obrolan santai. Situasinya sudah berbeda, dari yang dulu paling rajin dan paling populer dikampus kini sudah memasuki babak baru. Babak dimana kita dituntut bukan saja pintar tetapi dituntut untuk lebih rajin lagi. Disemester akhir ini istilah mahasiswa pintar tidak terdengar lagi, yang ada hanya istilah mahasiswa super sibuk. Betapa tidak, setiap harinya sejauh mata memandang mahasiswa semester akhir pasti akan selalu duduk atau mondar-mandir didepan ruangan dosen pembimbing. Entah duduk memikirkan sesuatu atau justru duduk memikirkan si “dia”, hahaha tanyakan langsung pada mereka.
Menjadi mahasiswa semester akhir itu sejati nya tidak gampang dan tentunya sangat tidak meng-enakkan. Hari-harinya akan selalu diwarnai oleh kegelisahan, kejenuhan bahkan merasa bosan. Apalagi jika dosen pembimbingnya adalah sosok dosen yang super sibuk. Ini akan menjadi perkara yang sulit kawan. Mencari waktu luang dosen pembimbing seperti ini sama seperti mencari jarum jahit  dibalik jerami. Rumit bro. Dan yang lebih parahnya lagi adalah skripsi yang direvisi oleh dosen pembimbing tersebut tak sedikit pun yang kau pahami. Ini jauh lebih rumit lagi. Ini untuk perkara dosen pembimbing, perkara berikutnya adalah pertanyaan “kapan wisuda?” dari keluarga atau dari teman-teman seangkatan yang lebih dahulu menyelesaikan skripsi. Percayalah..ini pertanyaan yang paling ingin dihindari oleh mahasiswa semester akhir. Kenapa ingin dihindari?, ya ialah masa setelah kamu jatuh terus di injak. Harusnya pertanyaan dari keluarga atau teman-teman seangkatan adalah “apa kabarnya, masih sehat kan?”. Nah, kalau keluarga dan teman-teman bertanya seperti ini maka semangat mahasiswa semester akhir ini pun akan dengan sendiri nya bangkit kembali. Setidaknya dengan pertanyaan seperti itu mahasiswa semester akhir ini merasa seperti ditarik untuk bangkit lagi dari jatuhnya.
Mahasiswa semester akhir adalah mahasiswa yang jumlah jam istirahatnya paling sedikit. Ini berlaku untuk mahasiswa semester akhir yang mempunyai rasa tanggung jawab untuk secepatnya menyelesaikan skripsi. Istirahat tentunya menjadi suatu kebutuhan, apalagi jika tubuhmu merasa lelah. Tetapi ini berbeda untuk mahasiswa semester akhir, kamu pilih istirahat atau pilih memperbaiki skripsi yang tadinya direvisi?, yang pasti kamu akan memilih perbaiki revisi kan?. Hal ini memang boleh-boleh saja, tetapi harusnya hal ini dihindari. Karena pada hakekatnya skripsi yang baik adalah skripsi selesai. Entah habisnya semester X, XI, XII, itu tidak masalah. Karena setiap orang akan ada masanya dan setiap masa akan ada orangnya. Istirahatlah karena tubuhmu pasti sangat lelah.
Satu hal lagi yang ingin saya tuliskan disini adalah “jangan jatuh cinta dengan mahasiswa semester akhir”. Kenapa?. Karena kamu hanya akan mengganggu fokusnya. Dan keberadaanmu jarang dipedulikan olehnya. Atau bahkan keberadaanmu bisa menjadi pengganggu untuknya. Jika kamu ingin memberi perhatian pada nya, mungkin sebaiknya kamu harus mencari jadwal yang pas. Karena jika kamu hadir di saat mood nya lagi drop, maaf-maaf saja mungkin kamu akan diabaikan. Cintai dia dalam kesibukannya.

Penarusak, Kupang 12 April 2019.
 Kevhin Marden


Komentar

  1. Jujur ini kebalikan dari waktu saya menjadi mahasiswa tingkat akhir. Saat bikin tugas akhir, saya memiliki waktu istrahat lebih banyak dibandingkan dengan saat masih aktif kegiatan kuliah. Mungkin tergantung masing2 kampus hehe.

    BalasHapus
  2. Saya saat ini berada dalam fase ini.... yah,,, dan yang saya rasakan saat ini sama seperti yg sudah ditulis di atas. Memang benar sekali bro. Hehehe๐Ÿ˜ƒ

    BalasHapus
  3. Versi mahasiswa semester akhirmu adalah pilihanmu. Saya belum benar-benar menjadi mahasiswa semester akhir tapi sepertinya tidak akan seseram itu. Doakan saja

    BalasHapus
  4. Gunakan mode tuli di masa2 seperti ini. Karena rasa tak bisa disamakan. Hahahaha

    BalasHapus
  5. Ketika kita gagal maka,rubahlah caranya,bukan tujuanya...(kraeng Tongkem)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hanya Enu Manggarai yang Cantiknya Luar Biasa.

Teliga Rindu Untukmu Yang Kusapa Ayah