Kisahku berujung risau

Semendung Januari di awal tahun ini, untuk cerita yg berujung risau.
Kehadiranmu adalah awalku mengerti tentang apa arti patah hati yang disengajakan. Kau datang yang katanya karena merasa sepi, mencoba mengusik dan memberi warna abu-abu ditiap hariku. Mengusik resahku, membuatku berharap lalu kau pergi tanpa menitip pesan. Tak ada kesan yang menarik setelah perkenalan itu. Cerita kita kian menjadi abu-abu.
Januari berkabut, hati pun berkalut. Pertigaan, per-empatan, semua tak lagi meninggalkan candu. Lorong dan kolong tak lagi berbisik sendu tentang rindu. Ah, kamu memang abu-abu.
Awal ditahun ini, aku yang mengharapkan hadirmu kian terpuruk karena tak ada kejelasan. Entah harus sampai kapan keabu-abu an ini berjalan?. Musim hujan, kuncup merah merekah di pohon tua itu. Katamu itu indah. Kau kagum dengan keindahan itu. Kasih, masih ada keindahan yang lebih dari itu yang akan aku hadiahkan jika hadirmu memang nyata untukku. Percayalah!!.
Waktu terlalu hebat memenjarakan hati, hingga aku lupa bahwa jarum pendek patah di angka 8 dan jarum panjang berselingkuh di angka 10. Kamu tau?, aku terlena karena hadirmu. Hatiku kecewa, jantungku berontak. Haruskah aku menunggu lebih lama?.
Perkara hati bukan perkara logika, ini hal sederhana yang seharusnya tak menggantung begitu lama. Bingung, bimbang kian berkecamuk dalam ke abu-abu an ini. Perjelaslah maksud hadirmu, karena menunggu sungguh tak asik!.

Kevin Marden (Kupang, 08/01/2019)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hanya Enu Manggarai yang Cantiknya Luar Biasa.

CERITA MAHASISWA SEMESTER AKHIR

Teliga Rindu Untukmu Yang Kusapa Ayah