Hanya kabut dan bukan hujan
Maaf...karena aku sering mengganggumu
Maaf..karena aku pernah menahanmu tuk tetap bersamaku
Yang meski aku tau...bahwa kau ingin pergi.
Terhirup aroma rindu dari secangkir kopi.
Akan nikmatnya kisah yang akan segera usai.
Ada cerita dibalik secangkir kopi
Yang aku pastikan pernah kau suguhkan.
Kutatap kopi tak lagi seindah kemarin.
Nikmatnya pun tak lagi
Senikmat kemarin.
Apakah kopi itu telah jatuh ke pelukan yang lain?
Aku harap tidak...
Maaf...karena aku masih menginginkanmu.
Tolong...jangan pergi.
Maaf...jika hadirku pernah membuatmu sesak kesal.
Dan maaf juga..karena aku sering ingin tahu kabarmu.
Maaf...karena Agustus kali ini
Harus di awali dengan kabut dan bukan hujan.
Ini belum usai.
Karena aku masih rindu..
Bukan hanya sekali...tapi sering.
Tolong camkan itu.
(Kevhin Marden)
Komentar
Posting Komentar