Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Sebab Semesta Juga Perlu Tau.

Gambar
Barang sebentar, Aku ingin menepi dari keramain dunia tentang kegalauan. Aku ingin menjauh dari kebiadaan semesta yang menghantar raga menuju alam. Aku ingin berdiam dari untaian syair yang katamu manis itu. Aku ingin kau, Sebab semesta tak akan pernah tau, Sesenang apa aku kali ini. Sebab dunia tak akan pernah tau, Sejatuh apa aku kali ini. Kau menjadi milikku. Atas nama cinta, aku menguraikan sajak untukmu. Dan bila kau menyukai sajakku, maka kau harus menyukaiku juga. Perihal aku yang tenggelam dalam lamunan kata, Ijinkan aku mengatakan aku mencintaimu. Terimakasih. Terimakasih untuk kesempatan pertama dimasa yg penuh dinamika. Terimakasih untuk rasa percaya disaat aku mulai meragukan perihal kejujuran dunia. Terimakasih sayang. Kupang, 23 Maret 2020. Kevhin Marden

Untukmu yang Pernah Kusapa di Pagi Itu

Gambar
Waktu memang selalu cepat berlalu untuk orang-orang yang selalu merasa baik ditiap saatnya. Untuk orang yang selalu merasa cukup untuk setiap keadaan. Tentang kamu yang dikala itu aku mengucap salam untuk setiap pagi. Sekarang adalah bulan ketiga ditahun ini, itu artinya sudah 3 bulan yang kita lalu tanpa sepeserpun kabar dipagi hari. Apa kabarmu hari ini?. Lama tak menyapa pagimu, hingga sekian banyak tanya yang tak lagi bisa ditanyakan dengan rinci. Aku harap, kabar pagimu hari ini jauh lebih baik ketimbang kabar dipagi yang dulu. Jangan tanya perihal kabarku semenjak kau memilih pergi. Tolong!. Setelah kau memilih pergi, ada banyak hal yang sudah aku lewati. Termasuk sepi. Pergimu kala itu, sama seperti pagi yang tanpa notifikasi khusus untuk pesan darimu. Semua mencair dalam sepi, mengingatkan aku akan kesan terakhir dalam perjumpaan yang tak direncanakan. Perjumpaan terakhir yang tak pernah sedikitpun kata perpisahan keluar dari bibirmu. Seakan semua akan baik-baik saja na...